FORKOMBI.COM – Menjawab RKPD Tahun 2025, FORKOMBI didampingi Disparpora Kabupaten Batang menggelar diskusi bersama pemuda dan mahasiswa dalam bingkai acara Sinau Mbangun Batang (SAMBAT) di objek wisata Curug Sipitung, Sabtu (12/10).
Curug Sipitung berlokasi di Dukuh Ngelak, Desa Jambangan, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang. Memiliki ketinggian mencapai 30 meter, curug ini diapit oleh 2 (dua) bukit yang hijau dan asri, sehingga menambah nilai keindahan tersendiri dari curug ini. Namun, sayangnya saat ini Curug sipitung sudah tidak kembali dikelola dan beroperasi. Inilah yang menjadi dasar diskusi ini digelar, supaya masyarakat melek wisata sebagai pendapatan daerah.
“Ya, betul. Belum beroperasi kembali,” kata Nasiroh, aktivis pemuda Dukuh Ngelak, Desa Jambangan.
Curug yang disahkan oleh Bupati Batang Periode 2017-2022, Wihaji, pada tahun 2019, berhenti beroperasi pada tahun 2021 tepat pasca Covid-19 berlangsung. Meskipun waktu Covid-19 masih terdapat beberapa pengunjung yang berwisata di Curug ini, namun hal ini tidak menjadikan Curug Sipitung bangkit kembali.
“Tiga komponen penting yang harus diperhatikan dalam pengembangan objek wisata sehingga memiliki daya saing yang tinggi diantaranya atraksi, amenitas dan aksesibilitas,” tutur Alvita, Staff Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Batang.
“Sudah ada Pokdarwis, namun pengelolaannya masih belum sistematis,” ucap Nasiroh.
Nasiroh berpendapat Pokdarwis telah dibentuk saat peresmian Curug Sipitung. Namun, tidak ada tinta di atas putih, menyebabkan pengelolaan yang tidak terarah. Selain itu, BUMDES di Desa Jambangan tidak berjalan, sehingga akibatnya tidak ada yang menopang pengoperasian dan pengembangan Curug Sipitung.
“Membangun kembali Curug Sipitung ini sepertinya tidak instan dan memerlukan waktu lama, mulai dari pembukaan lahan kembali hingga menjual hal ikonik dari tempat ini,” jelas Alvita.
Pembuatan tempat ikonik lainnya seperti camp area, taman bermain ramah anak, maupun menjual cerita asal-usul Curug Sipitung turut menjadi solusi dan rekomendasi tumpuan berkembangnya pariwisata ini. Selain itu, pembuatan paket-paket wisata yang bekerjasama dengan petani sekitar juga hal yang perlu dipersiapkan untuk menjadi daya tawar pengunjung.
“Harapannya setelah diadakan pembedahan masalah dan penyusunan solusi atas permasalahan di Curug Sipitung mampu membangun gairah pemuda untuk menjalankan kembali pariwisata yang telah redup,” tutup Rifqi, Koordinator Pusat FORKOMBI Periode 2023-2024.*
Reporter: Akhmad Masrukhan Nur
Editor: Akhmad Masrukhan Nur