FORKOMBI.COM – Dialog Publik bertajuk Hari Sumpah Pemuda pada hari Sabtu siang (28/11) di Pendopo Kab. Batang digelar usai dilantiknya Pengurus Pusat FORKOMBI Periode 2023-2024.

Kegiatan yang diselenggarakan FORKOMBI (Forum Komunikasi Mahasiswa Batang Indonesia) ini dihadiri oleh mahasiswa dari beragam kampus yang terhimpun dalam setiap ormada (organisasi mahasiswa daerah) dengan mengusung tema “Revitalisasi Gerakan Ilmiah FORKOMBI dalam Membangun SDM Kab. Batang”.

Berlatar belakang peran mahasiswa yang sejatinya sebagai agent of change dan agent of social control menjadi salah satu garda yang dapat mengawal pembangunan daerah, agar menciptakan tata kelola pembangunan yang ideal. Terlebih menilik fenomena yang hadir di Kabupaten Batang dalam ranah perkembangan pembangunan dalam berbagai aspek harus mampu disiasati sebijak mungkin, khususnya pada industrialisasi di Kab. Batang.

Abdul Mufid, S. Sy., pembicara pertama yang sekaligus aktivis FORKOMBI pada periode awal, menjelaskan peran penting pemuda bangsa sudah sejak masa penjajahan, dimulai dari organisasi yang didirikan oleh Budi Utomo sampai pada puncaknya, yakni Sumpah Pemuda, yang peringatannya bertepatan dengan kegiatan tersebut berlangsung.

“Secara revolusi, Kab. Batang telah maju. Dengan adanya FORKOMBI, bagamana pemuda berperan lebih aktif dan dominan, bagaimana gagasan FORKOMBI dapat dirasakan oleh warga Batang. Berkelahiran di Kab. Batang  yang nantinya akan memberikan manfaat di Kab. Batang.” jelasnya.

Mantan pengurus pusat FORKOMBI ini pun menambahkan dengan adanya pemikiran gerakan ilmiah ini, mahasiswa Batang dapat semakin peka dan yakin bahwa Batang harus diperjuangkan bersama karena Batang milik kita (masyarakat Kab. Batang), bukan milik orang lain.

“Membangun SDM (sumber daya manusia), secara teori untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka dibutuhkan pengetahuan yang cukup, pengetahuan tersebut diperoleh dari pendidikan, ketika pengetahuan bertambah dibarengi dengan skill yang diasah maka manusia akan semakin produktif.” Kata M. Aminudin, S.IP., selaku pembicara kedua pada kegiatan ini.

Selain berfokus pada SDM, Amin juga menyampaian permasalahan terhadap fakta di lapangan, seperti ketimpangan sosial, kemiskinan dari berbagai lapisan maupun industri yang masih dikembangkan. FORKOMBI harus memetakan wilayah industri, tentang hilir mudik perusahaan yang masuk maupun negara yang terlibat dalam industri di Kab. Batang.

“Kita sudah masuk pada zaman Industri 4.0 dan merubah paradigma industri dengan adanya kombinasi teknologi digital dan teknologi fisik. Yang saya sampaikan pada hal industri, pemerintah harus membuat regulasi tentang persentase warga Batang yang masuk dalam Industrialisasi ini.” Tutupnya. (*)

Reporter: Ahmad Muyaqi

Editor: Akhmad Masrukhan Nur

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here