FORKOMBI.COM – Sambut kemuliaan bulan Ramadhan, Lemah Abang (Lesehan Mahasiswa Asal Batang di Pekalongan) menggelar Gema Ramadhan di TPQ Mistahussibyan Desa Ngadirejo, Reban pada akhir bulan Maret (23-24/3).
Acara yang berlangsung selama dua hari ini, dihadiri oleh beberapa pihak, seperti demisioner Lemah Abang, FORKOMBI (Forum Komunikasi Mahasiswa Batang Indonesia), Pemerintah Desa Ngadirejo, dan PR. IPNU-IPPNU Desa Ngadirejo. Kegiatan ini ditargetkan pada santri-santri TPQ tempat berlangsungnya kegiatan dan warga setempat.
Acara ini menghadirkan rangkaian kegiatan penuh makna, seperti kajian pengetahuan umum, buka puasa bersama, kultum, tadarus Al-Qur’an, lomba-lomba santri TPQ, hingga santunan anak yatim piatu. Gema Ramadhan bertujuan untuk mempererat silaturahmi sekaligus menanamkan nilai-nilai keislaman dan kepedulian sosial di tengah masyarakat.
Sekretaris Desa Ngadirejo, Soekarno, menyampaikan apresiasinya dalam sambutan resmi.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Lemah Abang atas inisiatif kegiatan ini. Gema Ramadhan tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga momen untuk berbagi kebaikan dengan masyarakat. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut,” ujar Soekarno.
Gema Ramadhan kali ini mengangkat tema “Jadikan Ramadhan Momentum Muhasabah dan Meningkatkan Beribadah”. Tema ini mengajak setiap individu untuk menjadikan Ramadhan sebagai waktu untuk merenung, memperbaiki diri, dan memperkuat hubungan spiritual demi menjadi pribadi yang lebih baik, baik selama Ramadhan maupun setelahnya.
Acara dimulai dengan kajian pengetahuan umum yang mengangkat topik tentang keutamaan ibadah puasa, baik dari aspek spiritual, kesehatan, maupun sosial.
Dalam pemaparannya, pembicara menjelaskan bahwa puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas iman, melatih kesabaran, dan memperkuat kepedulian terhadap sesama.
“Puasa mengajarkan kita nilai-nilai penting seperti keikhlasan, pengendalian diri, dan rasa syukur. Ini adalah ibadah yang memiliki banyak hikmah baik untuk kehidupan dunia maupun akhirat,” ungkap pembicara dalam sesi tersebut.
Setelah itu, peserta menikmati momen buka puasa bersama yang penuh kehangatan, dilanjutkan dengan kultum (kuliah tujuh menit) dan tadarus Al-Qur’an, di mana suasana religius semakin terasa.
“Melalui Gema Ramadhan, kami ingin menunjukkan bahwa mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang aktif dalam berbagi manfaat, terutama di bulan suci ini,” ujar Aryo Sidiq, ketua umum Lemah Abang periode 2024-2025.
Selain itu, lomba-lomba santri TPQ juga menjadi salah satu daya tarik utama, dengan anak-anak santri menunjukkan kreativitas dan kemampuan mereka dalam bidang keagamaan, seperti hafalan surat pendek, adzan, dan tilawah.
Sebagai puncak acara, Lemah Abang memberikan santunan kepada anak yatim piatu yang tinggal di sekitar Desa Ngadirejo. Santunan ini menjadi simbol kepedulian sosial Lemah Abang terhadap masyarakat kurang mampu, sekaligus memberikan kebahagiaan kepada anak-anak di bulan yang penuh rahmat ini.
“Saya melihat adik-adik Lemah Abang semakin solid dan kreatif dalam menyelenggarakan acara. Teruslah menjaga semangat kebersamaan dan kontribusi nyata untuk masyarakat,” pesan demisioner Lemah Abang.
Gema Ramadhan bukan hanya menjadi ajang silaturahmi dan penguatan spiritual, tetapi juga sebagai wujud nyata kepedulian sosial mahasiswa terhadap masyarakat sekitar. (*)
Reporter: Akhmad Masrukhan Nur
Editor: Akhmad Masrukhan Nur