Namun sosok dengan kelahiran Batang 28 September 1997 ini tidak putus asa untuk berusaha dalam menggali ilmu. Ia harus berhenti kuliah saat diterima program reguler di UIN Walisongo Semarang Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, karena keadaan ekonomi orang tuanya yang pas-pasan untuk kebutuhan keluarga. Sehingga Nur Mucklis hanya dapat kuliah di UIN Walisongo selama satu semester. Bagi Nur Mucklis, keputusan orang tua harus diterima dengan senang hati, karena Allah selalu memberikan yang terbaik buat HambaNya.
Kegigihan dan Pantang Semangat !
Nur Mucklis berharap, Bidikmisinya diterima sehingga dan mengurangi beban orang tua yang berprofesi petani. Sosok yang berjiwa sosial tinggi ini yang terlahir dari pasangan bapak khodim dan ibu Siti Umayah yang tinggal di Desa Pesalakan Kecamatan bandar Kabupaten Batang berpesan kepada pelajar khususnya bahwa kuliah itu bukanlah hal yang mahal sekarang, asalkan kalian niat, Insyaallah, Allah akan memberikan jalannya. Ia menambahkan
kuliahlah kalian untuk mencari ilmu, bukan untuk mencari pekerjaan, jabatan atau kedudukan.
Ia juga mewakili panitia mengucapkan terimakasih kepada Ikatan Alumni Pesantren Kilat Sukses SBMPTN Kabupaten Batang, PC GP Ansor Batang, FORKOMBI, dan Pemerintah Kabupaten Batang serta pihak-pihak yang menyukseskan Pesantren Kilat Sukses SBMPTN Kabupaten Batang angkatan VI tahun 2017.